Unsur-Unsur Penataan Ruang

Dijelaskan oleh Rustiadi, el al(2005)bahwa setidaknya  terdapat dua unsur dalam penataan ruang: Pertama, menyangkut proses penataan fisik ruang; dan kedua, unsur kelembagaan/ institusi penataan ruang. Lebih rinci dijelaskan bahwa unsur penataan fisik ruang mencakup 1). Arahan pemanfaatan fisik ruang, 2). Penataan struktur/hirarki pusat-pusat aktivitas sosial-ekonomi, 3). Penataan jaringan keterkaitan antar pusat-pusat aktivitas, 4). Pengembangan infrastruktur. Sedangkan unsur institusi mencakup segala aspek institusi dan organisasi penataan ruang serta rule of game penataan ruang.

A.      Unsur fisik Penataan Ruang

Pertama, penataan pemanfaatann ruang. Dijelaskan oleh Rustiadi, el al(2005), Hal ini lebih sering dikenal sebagai pengaturan penggunaan lahan yang didahului oleh penyusunan perencanaa penggunaan lahan (Land Use Planning). Mulanya penataan pemanfaatan ruang dianggap sebagai unsure yang paling penting dalam proses penataan ruang, dalam artian bahwa penataan ruang sudah dianggap selesai jika penataan pemanfaatan ruang telah selesai dilakukan. Tetapi akhir-akhir ini paradigm sederhana ini (penataan minimalis) telah berubah menjadi lebih komplek. Penataan ruang telah menjadi proses yang mengandung unsur yang lebih komplek. Hal ini terjadi karena penataan ruang bukan lah bersifat independent terhadap banyak perencanaan yang lain. Baik secara hirarki administrasi maupun perencanaan di bidang yang lain.

Kedua, penataan struktur/hirarki pusat-pusat aktivitas sosial ekonomi.

Ketiga, Penataan jaringan keterkaitan antar pusat-pusat aktivitas

Keempat, Pengembangan infrastruktur

B.      Unsur Kelembagaan

Hal-hal yang menjadi perhatian dalam unsure kelembagaan adalah berkaitan dengan keorganisasian penataan raung, pola hubungan antar hirarki institusi yang dimaksud, dan struktur rule of game  pengendalian tata ruang. Berkaitan dengan institusi penataan ruang, pengkategoriannya berdasarkan tahapan penataan ruang (Perencanaan, Pengelolaan dan pengendalian), tingkatan administrasi (Pusat, regional, dan local) dan institusi formal vs non formal.