Ekonomi

Selasa, 13 Maret 2012

Teori Faktor Daya Tarik Investasi

Perbaikan iklim investasi menjadi salah satu tantangan terpenting yang dihadapi oleh Pemerintahan baru. Besaran investasi yang masuk dalam suatu daerah sangatlah ditentukan sebarapa besar daya saing daerah relative terhadap daerah lain di wilayahnya. Daya saing investasi suatu daerah dipengaruhi banyak faktor yang membentuknya. Menurut Panjaitan (2003) bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi investasi investasi di Indonesia:
1. Faktor politik, faktor ini sangat berpengaruh terhadap iklim usaha yang kondusif. Kondisi politik yang kurang stabil dan tidak menentu dapat berpengaruh pada menurunnya kegairahan investasi.
2. Faktor ekonomi, faktor politik dan faktor ekonomi sangatlah saling terkait dan saling mempengaruhi. Kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan akan berdampak pada kekhawatiran para investor untuk berinvestasi. Sebagai bagian dari ekonomi, kebijakan fiscal dan moneter sangat mempengaruhi minat investasi.
3. Faktor hukum, hal ini berkaitan dengan perlindungan yang diberikan oleh pemerintah bagi kegiatan investasi. Sistem hukum harus menciptakan kepastian, keadilan dan efisiensi.
Sedangkan menurut Harjono (2007), faktor yang mempengaruhi investasi suatu negara terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu faktor dalam negeri dan faktor luar negeri. Faktor dalam negeri dijelaskan lebih lanjut antara lain: 1). Stabilitas politik dan ekonomi, 2). Kebijakan dalam bentuk sejumlah deregulasi dan debirokrasi, 3). Pembebasan dan pelonggaran terhadap beberapa pajak (insentif), 4). Tersedianya sumber daya alam yang melimpah, 5). Iklim dan letak geografis serta kebudayaan dan keindahan alam, 6). Sumber daya manusia dengan upah yang cukup kompetitif.
Harjono (2007), menjelasakan beberapa faktor luar negeri yang mempengaruhi kondisi investasi di dalam negeri, antara lain:
1. Apresiasi mata uang dari negara asal investasi. Terlebih bagi negara-negara maju seperti Jepang, Korea, Hongkong , dan Taiwan.
2. Pencabutan GSP (sistem Prefensi Umum) terhadap empat negera industri baru di Asia seperti: Korea Selatan, Singapura, Hongkong , dan Taiwan.
3. Meningkatkan biaya produksi di luar negeri, terlebih pada faktor tenaga kerja dan kesediaan sumberdaya alam.
Daya saing menjadi hal penentu iklim investasi di daerah. Beberapa indicator yang sering digunakan dalam melihat besaran daya saing investasi daerah antara lain Institusi (kelembagaan), ekonomi daerah, sosial budaya politik keamanan (sosbudpolkam), infrastruktur fisik, dan tenaga kerja (BKPM, 2007). Indicator institusi (kelembagaan) dapat dilakukan pendekatan melalui pendekatan umum di tingkat negara, juga dapat dilakukan pendekatan perilaku otoritas dalam ruang lingkup lokal dan regional. Daya saing investasi didukung oleh tingginya perolehan skor pada kategori keamanan, sosial budaya dan basis ekonomi daerah yang kuat. Indicator ekonomi dapat didekati melalui iklim usaha secara kewilayahan. Sedangkan indicator ketenaga kerjaan dapat dilihat pada ketersediaan, kualitas dan sistem ketenaga kerjaan di tingkat regional.

Rujukan:
Harjono, DK. 2007. Hukum Penanaman Modal. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.